Setelah 1 tahun aku dikota ini, aku dimutasi kekota lain. Jaraknya tidak terlalu jauh, bisa ditempuh dengan jarak 2 jam perjalanan menggunakan mobil kalau tidak macet atau maksimal 3 jam. Namun, meskipun jaraknya tidak terlalu jauh, kami tetap tidak mudah untuk bertemu. Kami bekerja diperusahaan yang memiliki jam kerja tinggi dan aktivitasnya sangat padat seharian. Rasanya sangat melelahkan. Jadi tidak setiap weekend kami bisa bertemu. Bahkan kadang, sebulan aku hanya bisa bertemu dengannya 1 kali.
Kami memutuskan untuk setiap malam ngobrol via telepon dan mencerita berbagai macam kejadian yang kami hadapi hari ini. Meskipun sering pekerjaan membuat pikiran stress dan lelah, tapi setelah menceritakan segala hal dengan dia, hati dan pikiranku merasa jauh lebih ringan. Dia pun begitu. Katanya, mendengar aku berbicara dengan semangat membuatnya sangat bahagia, apalagi kalau dia mendengar aku tertawa riang sampai ngakak. Dia jarang menceritakan beban kerjanya kepadaku, tapi katanya kalau sudah mendengarku tertawa dengan riang, semua beban dan stress nya seharian terangkat dan dia menjadi semangat lagi. Tentu saja aku tidak tahu pasti itu benar atau hanya untuk menghiburku, tapi dengan mendengar nada bicaranya setiap hari aku yakin dia tidak bohong.
Hari ini, aku bisa pulang cepat karena pekerjaanku sudah selesai, atau lebih tepatnya " aku paksakan untuk selesai". hari ini customerku sangat menyebalkan, aku kesal dan marah. aku merasa butuh recharge dengan melihat wajahnya, tidak cukup hanya menelpon saja. Jadi segera setelah pulang kantor aku pulang kerumah mengganti pakaian dan membawa pakaian ganti sepasang dan langsung berangkat menuju kekotanya. Aku menyetir sekitar 3 jam karena hari ini jalanan padat, pukul 8 malam aku sudah sampai dihotel tempat langgananku kalau aku berkunjung kekotanya.
Dia belum datang, karena memang dalam banyak waktu dia sering lembur, jadi dia baru bisa datang mungkin sekitar 8.30 malam. Sambil menunggu aku mandi dan mengganti pakaian. Saat-saat seperti ini, meskipun kita resmi berpacaran sudah 1 tahun aku tetap deg-degan. Menanti kehadirannya, tidak sabar melihat wajahnya, senyumnya dan mendengar suaranya yang sangatt meneduhkan. Rasa kesalku sudah hilang bahkan sebelum aku bertemu dengannya. hihihi... Ketika aku jatuh cinta aku rasa aku memang menjadi manusia bodoh.
Ada suara ketukan dipintu kamarku, aku membuka pintu dan melihat senyum indahnya disana. Aku pun tersenyum. Seketika dia langsung mendaratkan kecupan singkat di bibirku. Manis. Rasanya hatiku langsung berbunga-bunga. Berapa kalipun dia melakukan itu, rasa indahnya tidak pernah hilang. Aku hafal aroma tubuhnya, Aroma wangi yang tidak pernah berubah, bahkan setelah dia bekerja seharian seperti ini. Aroma ini aku suka, seperti Aromatheraphy untukku yang menghilangkan semua kusut dikepalaku.
Dia datang membawakanku makan malam, kami makan sambil ngobrol berbagai macam hal yang tidak penting. Aku sudah lupa alasanku datang bertemu dengannya. Kami tertawa, kai membicarakan sesuatu yang terkait dengan "gajah". Kami tertawa terbahak-bahak. Aku sampai berguling di kasur.
Jam ditangannya sudah menunjukkan pukul 10 malam. Itu artinya dia harus pulang dan aku harus tidur. Dia tidak pernah mengijinkan aku tidur terlalu malam. Sebelum pulang dia melakukan ritual rutin yang selalu dia lakukan untukku. Dia membuatkanku secangkir teh pahit hangat untuk aku minum. Dia tahu aku tidak suka minum teh pahit, jadi dia pasti menungguiku sampai menghabiskan satu cangkir teh itu. Dia tahu perutku itu rewel, jadi teh pahit hangat bagus untuk kesehatanku.
Setelah aku selesai meminum secangkir teh hangat itu, aku berbaring di kasur, dia membantuku menarikkan selimut, meletakkan bantal dikedua sisi tubuhku karena dia tahu aku suka seperti itu. Dia memberikanku kecupan selamat malam dikeningku. Tapi itu tidak pernah cukup untukku, jadi dia mendaratkan beberapa kecupan hangat lainnya.Dia mengecup kedua mataku, kemudian hidungku dan terakhir mendaratkan kecupan super hangat dibibirku, sedikit lebih lama. Hihihi, hatiku rasanya sedang loncat kegirangan.
"Good Nite My Princess..." ucapnya sambil tersenyum manis. Ya, itu panggilannya untukku, meskipun aku jelas bukan Princess tapi dimatanya akulah Princess tercantiknya. Hihiihi, mungkin untuk sebagian orang itu norak, tapi buatku itu indah.
Sebelum pergi dia membukakan botol air mineral dan meletakkan nya di meja sebelah kasurku. Aku baru menyadarinya kali ini. Aku tidak mengerti kenapa dia melakukan itu."Untuk apa dibuka trus ditutup lagi??" tanyaku bingung. Ternyata tujuannya agar kalau aku tengah malam terbangun dan haus aku tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk membuka tutup botolnya karena segel botolnya sudah terbuka, aku cukup memutar tutup botolnya sedikit dan dengan mudah tutup botolnya terbuka.
Malam itu hati ku berdebar kencang, ada rasa haru yang sangat besar kurasakan. Dia begitu memperhatikan aku sampai hal sekecil itu. Aku yakin tidak banyak orang yang terpikir untuk melakukan hal sekecil itu. Ya, tapi... itulah dia. Seperti itulah Pangeranku.
My Sweet Prince.
Besoknya aku bangun dan menghabiskan pagi bermalas-malasan dikamar hotel sebelum jam 12 siang untuk Check Out. Weekend itu dia ada aktivitas kantor jadi tidak bisa menemaniku, jadi aku langsung pulang setelah makan siang. Aku sudah tahu jadwalnya padat Weekend itu, tapi aku tetap datang. Menyetir selama 6 jam pulang-pergi, hanya untuk bertemu selama 1,5 jam. Tapi ini semua sangat-sangatlah pantas.
Because all the sweet little things that you do, I always feel like I'm a real Princess
Kami memutuskan untuk setiap malam ngobrol via telepon dan mencerita berbagai macam kejadian yang kami hadapi hari ini. Meskipun sering pekerjaan membuat pikiran stress dan lelah, tapi setelah menceritakan segala hal dengan dia, hati dan pikiranku merasa jauh lebih ringan. Dia pun begitu. Katanya, mendengar aku berbicara dengan semangat membuatnya sangat bahagia, apalagi kalau dia mendengar aku tertawa riang sampai ngakak. Dia jarang menceritakan beban kerjanya kepadaku, tapi katanya kalau sudah mendengarku tertawa dengan riang, semua beban dan stress nya seharian terangkat dan dia menjadi semangat lagi. Tentu saja aku tidak tahu pasti itu benar atau hanya untuk menghiburku, tapi dengan mendengar nada bicaranya setiap hari aku yakin dia tidak bohong.
Hari ini, aku bisa pulang cepat karena pekerjaanku sudah selesai, atau lebih tepatnya " aku paksakan untuk selesai". hari ini customerku sangat menyebalkan, aku kesal dan marah. aku merasa butuh recharge dengan melihat wajahnya, tidak cukup hanya menelpon saja. Jadi segera setelah pulang kantor aku pulang kerumah mengganti pakaian dan membawa pakaian ganti sepasang dan langsung berangkat menuju kekotanya. Aku menyetir sekitar 3 jam karena hari ini jalanan padat, pukul 8 malam aku sudah sampai dihotel tempat langgananku kalau aku berkunjung kekotanya.
Dia belum datang, karena memang dalam banyak waktu dia sering lembur, jadi dia baru bisa datang mungkin sekitar 8.30 malam. Sambil menunggu aku mandi dan mengganti pakaian. Saat-saat seperti ini, meskipun kita resmi berpacaran sudah 1 tahun aku tetap deg-degan. Menanti kehadirannya, tidak sabar melihat wajahnya, senyumnya dan mendengar suaranya yang sangatt meneduhkan. Rasa kesalku sudah hilang bahkan sebelum aku bertemu dengannya. hihihi... Ketika aku jatuh cinta aku rasa aku memang menjadi manusia bodoh.
Ada suara ketukan dipintu kamarku, aku membuka pintu dan melihat senyum indahnya disana. Aku pun tersenyum. Seketika dia langsung mendaratkan kecupan singkat di bibirku. Manis. Rasanya hatiku langsung berbunga-bunga. Berapa kalipun dia melakukan itu, rasa indahnya tidak pernah hilang. Aku hafal aroma tubuhnya, Aroma wangi yang tidak pernah berubah, bahkan setelah dia bekerja seharian seperti ini. Aroma ini aku suka, seperti Aromatheraphy untukku yang menghilangkan semua kusut dikepalaku.
Dia datang membawakanku makan malam, kami makan sambil ngobrol berbagai macam hal yang tidak penting. Aku sudah lupa alasanku datang bertemu dengannya. Kami tertawa, kai membicarakan sesuatu yang terkait dengan "gajah". Kami tertawa terbahak-bahak. Aku sampai berguling di kasur.
Jam ditangannya sudah menunjukkan pukul 10 malam. Itu artinya dia harus pulang dan aku harus tidur. Dia tidak pernah mengijinkan aku tidur terlalu malam. Sebelum pulang dia melakukan ritual rutin yang selalu dia lakukan untukku. Dia membuatkanku secangkir teh pahit hangat untuk aku minum. Dia tahu aku tidak suka minum teh pahit, jadi dia pasti menungguiku sampai menghabiskan satu cangkir teh itu. Dia tahu perutku itu rewel, jadi teh pahit hangat bagus untuk kesehatanku.

"Good Nite My Princess..." ucapnya sambil tersenyum manis. Ya, itu panggilannya untukku, meskipun aku jelas bukan Princess tapi dimatanya akulah Princess tercantiknya. Hihiihi, mungkin untuk sebagian orang itu norak, tapi buatku itu indah.
Sebelum pergi dia membukakan botol air mineral dan meletakkan nya di meja sebelah kasurku. Aku baru menyadarinya kali ini. Aku tidak mengerti kenapa dia melakukan itu."Untuk apa dibuka trus ditutup lagi??" tanyaku bingung. Ternyata tujuannya agar kalau aku tengah malam terbangun dan haus aku tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk membuka tutup botolnya karena segel botolnya sudah terbuka, aku cukup memutar tutup botolnya sedikit dan dengan mudah tutup botolnya terbuka.
Malam itu hati ku berdebar kencang, ada rasa haru yang sangat besar kurasakan. Dia begitu memperhatikan aku sampai hal sekecil itu. Aku yakin tidak banyak orang yang terpikir untuk melakukan hal sekecil itu. Ya, tapi... itulah dia. Seperti itulah Pangeranku.
My Sweet Prince.
Besoknya aku bangun dan menghabiskan pagi bermalas-malasan dikamar hotel sebelum jam 12 siang untuk Check Out. Weekend itu dia ada aktivitas kantor jadi tidak bisa menemaniku, jadi aku langsung pulang setelah makan siang. Aku sudah tahu jadwalnya padat Weekend itu, tapi aku tetap datang. Menyetir selama 6 jam pulang-pergi, hanya untuk bertemu selama 1,5 jam. Tapi ini semua sangat-sangatlah pantas.
Because all the sweet little things that you do, I always feel like I'm a real Princess
No comments:
Post a Comment