I feel uneasy today because of the upcoming test for my new job. I feel very nervous and affraid that something goes wrong and I don't get the job. I don't want to keep thinking about hte job, so I'll just write a story. This story is based on true story will a little mix and spice here and there, hahahaha.
Okay... Here we go !!!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aaaah... Matahari hari ini bersinar sangat-sangat cerah. Aku suka matahari hari ini, silau tapi memberikan rasa bahagia di hatiku. Aku memutuskan untuk makan siang diluar hari ini, setelah beberapa hari aku disibukkan dengan meeting peluncuran produk baru dan harus menghabiskan jam makan siangku sambil rapat bersama team.
Aku memilih cafe di ujung jalan yang tidak jauh dari kantorku. Aku makan siang sendiri kali ini. Sesekali aku memang suka makan atau jalan-jalan sendiri. Rasanya menyegarkan. Pikiranku bisa bebas berkelana kemanapun aku mau tanpa harus mendengarkan orang lain berbicara. Maklum karena pekerjaanku sering kali mengharuskanku mendengarkan pendapat orang lain dan berdiskusi, jadi waktu-waktu seperti ini sangat berharga.
Saat aku sedang makan, mataku menangkap bayangan seseorang sangat aku kenal masuk ke restoran. Orang itu sedang memesan Coffee to go di counter, aku hanya dapat melihat punggung orang itu. Postur tubuh yang sangat aku kenal. Punggungnya yang tegap, rambut cepaknya, warna kulitnya, semuanya sangat familiar untukku. Aku terus memandangi orang itu. Tiba-tiba datang serang wanita mendekatinya dan menepuk pundak orang itu, mereka berbincang dengan akrab dan keluar dari cafe bersama-sama. Aku mengurungkan niat untuk menegurnya. Mungkin aku hanya berimajinasi.
Tidak mungkin itu dia, dia sudah pindah ke Surabaya 1,5 tahun yang lalu karena mendapatkan promosi dari kantornya. Sejak itu, hubungan kami terganggu dan setelah berjalan 3 bulan akhirnya kami putus karena tidak ada waktu bertemu bahkan untuk sekedar berbincang via telpon. Pekerjaan benar-benar menyita seluruh waktu kami.
Aku kembali kekantor segera setelah aku selesai makan siang, kembali memfokuskanku pada produk investasi baru yang akan kami luncurkan akhir bulan ini. Hari ini aku memutuskan untuk lembur, teman-teman satu tea ku sudah bubar sejak pukul 8 malam tadi. Aku masih melanjutkan sedikit lagi pekerjaanku dan keluar dari kantor sekitar jam 10 malam. Aku menuju ke parkiran mobil, aku melihat pak satpam sedang berbincang dengan seseorang. Lagi-lagi aku berimajinasi, dia tidak mungkin menungguku disana. Aku menuju mobilku, menyalakan mesin dan segera keluar dari parkiran. Aku menyapa pak Satpam yang jaga malam itu " balik pak No..." sapaku ke Pak Sumarno.
Hari ini, aku bangun kesiangan karena semalam aku tidak bisa tidur teringat tentang dia. untungnya hari ini hari Sabtu jadi tidak ada kantor untuk hari ini. Dan karena aku punya prinsip untuk ga perlu mandi pagi di hari libur, aku hanya sikat gigi, cuci muka dan aku langsung keluar mencari sarapan masih dengan pajamaku. Aku makan bubur langganan didepan kosan, disini sampai siang ramai terus, soalnya rasanya enak dan harganya murah.
Aku makan dimeja no. 2, ada 3 meja disediakan si bapak tukang bubur, lagi-lagi aku melihat punggung dia, "ngayal lagi nih" batikku sambil melanjutkan makan. Aku mengabaikan cowok di meja sebelah yang sedang makan memunggungiku.
Aku kembali ke kamar segera setelah selesai makan. tidak lama setelah aku masuk kamar, aku mendengar suara pintuku di ketuk. Aku membuka pintuku lagi.
Dia tersenyum.
" Mas Andra udah dari kemarin mau nyapa Via, tapi Via nya lagi asik banget jadi ga enak. trus tapi pagi laper kangen bubur itu jadi dateng deh. Eh ada Via lagii sarapan. Apa Kabar Vi?"
Aku menjawab seadanya. Masih bingung. setelah itu kami keluar dengan mobilku, motor besar mas ANdra diparkir di kost ku. kami pergi jalan-jalan ke Mall. Suasana hatiku sudah mulai agak tenang. kami saling eng-updat info tentang satu sama lain. Setelah makan malam akhirnya mas Andra mengantarku kembali ke kost.
Sebelum dari mobil, aku sempat bergumam pelan " Via kangen mas Andra.." Mas Andra tidak menjawab, sepertinya dia tidak dengar. Saat aku sedang membuka pintu mobil, tiba-tiba mas Andra memelukku. Aku kaget. Aku berpaling menatap wajahnya. Dia seperti ingin menangis. Mata kami bertemu, seketika dia langsung mencium bibirku lembut dan hangat.
Malam itu aku tidur dengan perasaan yang campur aduk. Setelah menciumku, dia tidak banyak bicara lagi. Mas ANdra cuma bilang " hari-hari tanpa kamu tuh bosenin banget" sambil tersenyum.
Okay... Here we go !!!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aaaah... Matahari hari ini bersinar sangat-sangat cerah. Aku suka matahari hari ini, silau tapi memberikan rasa bahagia di hatiku. Aku memutuskan untuk makan siang diluar hari ini, setelah beberapa hari aku disibukkan dengan meeting peluncuran produk baru dan harus menghabiskan jam makan siangku sambil rapat bersama team.
Aku memilih cafe di ujung jalan yang tidak jauh dari kantorku. Aku makan siang sendiri kali ini. Sesekali aku memang suka makan atau jalan-jalan sendiri. Rasanya menyegarkan. Pikiranku bisa bebas berkelana kemanapun aku mau tanpa harus mendengarkan orang lain berbicara. Maklum karena pekerjaanku sering kali mengharuskanku mendengarkan pendapat orang lain dan berdiskusi, jadi waktu-waktu seperti ini sangat berharga.
Saat aku sedang makan, mataku menangkap bayangan seseorang sangat aku kenal masuk ke restoran. Orang itu sedang memesan Coffee to go di counter, aku hanya dapat melihat punggung orang itu. Postur tubuh yang sangat aku kenal. Punggungnya yang tegap, rambut cepaknya, warna kulitnya, semuanya sangat familiar untukku. Aku terus memandangi orang itu. Tiba-tiba datang serang wanita mendekatinya dan menepuk pundak orang itu, mereka berbincang dengan akrab dan keluar dari cafe bersama-sama. Aku mengurungkan niat untuk menegurnya. Mungkin aku hanya berimajinasi.
Tidak mungkin itu dia, dia sudah pindah ke Surabaya 1,5 tahun yang lalu karena mendapatkan promosi dari kantornya. Sejak itu, hubungan kami terganggu dan setelah berjalan 3 bulan akhirnya kami putus karena tidak ada waktu bertemu bahkan untuk sekedar berbincang via telpon. Pekerjaan benar-benar menyita seluruh waktu kami.
Aku kembali kekantor segera setelah aku selesai makan siang, kembali memfokuskanku pada produk investasi baru yang akan kami luncurkan akhir bulan ini. Hari ini aku memutuskan untuk lembur, teman-teman satu tea ku sudah bubar sejak pukul 8 malam tadi. Aku masih melanjutkan sedikit lagi pekerjaanku dan keluar dari kantor sekitar jam 10 malam. Aku menuju ke parkiran mobil, aku melihat pak satpam sedang berbincang dengan seseorang. Lagi-lagi aku berimajinasi, dia tidak mungkin menungguku disana. Aku menuju mobilku, menyalakan mesin dan segera keluar dari parkiran. Aku menyapa pak Satpam yang jaga malam itu " balik pak No..." sapaku ke Pak Sumarno.
Hari ini, aku bangun kesiangan karena semalam aku tidak bisa tidur teringat tentang dia. untungnya hari ini hari Sabtu jadi tidak ada kantor untuk hari ini. Dan karena aku punya prinsip untuk ga perlu mandi pagi di hari libur, aku hanya sikat gigi, cuci muka dan aku langsung keluar mencari sarapan masih dengan pajamaku. Aku makan bubur langganan didepan kosan, disini sampai siang ramai terus, soalnya rasanya enak dan harganya murah.
Aku makan dimeja no. 2, ada 3 meja disediakan si bapak tukang bubur, lagi-lagi aku melihat punggung dia, "ngayal lagi nih" batikku sambil melanjutkan makan. Aku mengabaikan cowok di meja sebelah yang sedang makan memunggungiku.
Aku kembali ke kamar segera setelah selesai makan. tidak lama setelah aku masuk kamar, aku mendengar suara pintuku di ketuk. Aku membuka pintuku lagi.
Dia tersenyum.
" Mas Andra udah dari kemarin mau nyapa Via, tapi Via nya lagi asik banget jadi ga enak. trus tapi pagi laper kangen bubur itu jadi dateng deh. Eh ada Via lagii sarapan. Apa Kabar Vi?"
Aku menjawab seadanya. Masih bingung. setelah itu kami keluar dengan mobilku, motor besar mas ANdra diparkir di kost ku. kami pergi jalan-jalan ke Mall. Suasana hatiku sudah mulai agak tenang. kami saling eng-updat info tentang satu sama lain. Setelah makan malam akhirnya mas Andra mengantarku kembali ke kost.
Sebelum dari mobil, aku sempat bergumam pelan " Via kangen mas Andra.." Mas Andra tidak menjawab, sepertinya dia tidak dengar. Saat aku sedang membuka pintu mobil, tiba-tiba mas Andra memelukku. Aku kaget. Aku berpaling menatap wajahnya. Dia seperti ingin menangis. Mata kami bertemu, seketika dia langsung mencium bibirku lembut dan hangat.
Malam itu aku tidur dengan perasaan yang campur aduk. Setelah menciumku, dia tidak banyak bicara lagi. Mas ANdra cuma bilang " hari-hari tanpa kamu tuh bosenin banget" sambil tersenyum.
No comments:
Post a Comment